DAMPAK SEKOLAH LAPANG TERHADAP PENERAPAN GAP (GOOD AGRICULTURE PRACTICE) OLEH PETANI KOPI DI DESA NAGASARIBU 1
Keywords:
Pendampingan, Kopi, Petani, ProduktivitasAbstract
Kopi telah menjadi salah satu komoditas unggulan yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian negara. Desa Nagasaribu 1, berlokasi di dataran tinggi Kabupaten Humbang Hasundutan, memiliki potensi besar untuk mengembangkan kopi sebagai mata pencaharian utama. Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi kopi di daerah tersebut masih kurang menjanjikan, mendorong petani untuk menjadikan kopi sebagai usaha sampingan. Yayasan Edu Farmers International, melalui program Bertani Untuk Negeri melakukan sebuah inisiatif program pendampingan melalui sekolah lapang dan berkomitmen untuk memberdayakan petani kopi di Desa Nagasaribu 1. Tujuan utama pendampingan ini adalah meningkatkan pengetahuan petani mengenai budidaya kopi sesuai Good Agriculture Practice (GAP) dan mendorong penerapan praktis di kebun, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas dan pendapatan. Pengembangan kopi berkelanjutan di daerah ini memerlukan sinergi antara potensi lokal, upaya pendampingan, dan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam menghadapi tantangan dan peluang di industri kopi.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Imroatul Afwa, Ida Syamsu Roidah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.